Jumlah smartphone atau perangkat seluler di Indonesia yang terhubung dengan internet hingga Januari 2022 diperkirakan mencapai 370,1 juta unit. Angka tersebut, disebut meningkat dari tahun sebelumnya atau ada peningkatan sekitar 3,6 persen, setara dengan 13 juta perangkat dalam periode yang sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut ditunjang juga dengan kemudahan credit hp tanpa dp dari beberapa layanan pinjaman online. Pengguna bisa mengajukan kredit hp dengan mudah hanya lewat aplikasi saja tanpa proses yang ribet seperti survey hingga menyerahkan dp terlebih dahulu.
Disisi lain, hal ini menunjukkan bahwa pasar aksesoris smartphone atau handphone cukup luas dan tersegmentasi dengan jelas. Beberapa aksesoris yang paling laris seperti case handphone saja bisa berganti-ganti paling tidak dua kali dalam satu tahun. Belum lagi dengan aksesoris lain seperti tripod, screen guard, kabel data, power bank, micro SD hingga anti dust.
Berikut ini adalah ulasan bagaimana keuntungan bisnis aksesoris handphone yang hingga saat ini masih menjamur terutama di kota-kota kecil sekalupun.
1. Modal Rendah Mulai dari Rp1 jutaan
Modal bisnis aksesoris hp secara online hampir praktis tidak perlu modal. Kamu bisa berjualan dengan metode dropshipper. Metode ini menggunakan cara seperti di marketplace. Pembeli memesan dengan menyetor data, kemudian kamu membeli lewat distributor dengan mencantumkan alamat pemesan secara langsung.
Peran kamu di sini hanya sebagai perantara antara distributor dan pembeli. Mengapa disebut dropshipper? Pasalnya kamu hanya perlu memanfaatkan layanan pinjaman credit hp tanpa dp dari beberapa pinjaman online. Kredivo misalnya yang sudah punya cakupan luas hampir ada di setiap marketplace seperti Tokopedia, Blibli, Lazada, hingga Bukalapak. Malahan sudah merambah toko online seperti Elektronik City dan Erafone.
Selain itu, Kredivo juga memberikan bunga rendah untuk tenor 6 dan 12 bulan hanya 2,6% perbulan. Untuk tenor 3 bulan malahan tidak dibebani bunga pinjaman, debitur hanya cukup bayar biaya adminnya saja sebesar 3% dari total harga barang. Limit pinjaman cukup besar hingga Rp30 juta bagi member premium sehingga cocok baget dimanfaatkan untuk bisnis secara dropshipper maupun menjadi reseller.
2. Bisa Dilakukan Secara Online
Bisnis aksesoris bisa dilakukan secara online atau daring tanpa harus membuka toko secara fisik. Namun, ada juga beberapa toko fisik yang juga membuka usaha secara online. Jadi, dua channel sekaligus digarap.
Bagi pemula yang baru terjun di bisnis aksesoris handphone bisa langsung terjun di dunia offline atau mencoba dulu di dunia online. Sehingga, lama kelamaan bisa mempelajari karakteristik pelanggan yang memerlukan segala jenis aksesoris handphone.
3. Jenis Barang Variatif
Jenis barang aksesoris handphone sangat bervariasi. Beberapa yang cukup laris di marketplace saja seperti casing handphone, screenguard, kabel USB, powerbank, microSD sampai dengan tripod dan beberapa jenis aksesoris untuk para konten kreator.
Beberapa handphone lawas pun tetap memerlukan beberapa aksesoris pengganti atau tambahan. Misalnya beberapa baterai original yang umumnya punya harga lebih mahal bisa dicarikan alternatifnya dengan barang-barang kelas dua yang punya kualitas tidak berbeda jauh.
Saat ini masyarakat pun semakin selektif dengan aksesoris handphone. Mereka umumnya sudah bisa membedakan kualitas barang, bukan hanya sekedar fungsi saja tetapi juga kualitas dipertimbangkan. Supaya penggunaan lebih awet dan tidak merusak unit handphone yang digunakan.
4. Aksesoris Handphone Premium Margin Lebih Besar
Beberapa jenis produk Apple memiliki aksesoris yang harganya pun lebih mahal dibandingkan dengan handphone-handphone kelas entry level atau middle. Contoh sederhana, hampir semua pengguna iPhone akan mengganti charging handphone dengan membeli tipe fast charging sehingga pengisian baterai bisa lebih efisien.
Harga untuk mengganti kepala charger ini saja sudah cukup tinggi harganya antara Rp500 ribu sampai dengan Rp700 ribuan tergantung merek. Namun demikian, beberapa aksesoris handphone premium memang perlu diakui punya margin yang lebih besar tetapi frekuensi pembeliannya mungkin tidak sebanyak handphone entry dan middle class.
5. Bisnis Tahan Krisis
Secara kasat mata, bisnis aksesoris handphone ini adalah salah satu dari bisnis yang tahan krisis. Terbukti para pebisnis aksesoris handphone masih bisa bertahan selama masa pandemi. Selain berbisnis aksesoris mereka juga umumnya ikut berjualan kartu perdana hingga voucher pulsa fisik yang harganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan voucher pembelian secara online.
Itulah beberapa keuntungan bisnis aksesoris handphone. Tentu keuntungan besar tidak bisa dipetik hanya dalam semalam saja. Perlu ketekunan dan juga usaha yang lebih dalam membangun sebuah bisnis sederhana sekalupun.